Siprianus Robi dan Pikol Rahalus adalah mahasiwa Pendidikan Jasmani semester 3 mencoba memperkenalkan kembali permainan khas papua yang sudah lama tidak keliatan lagi eksistensinya di era globalisasi menurut mereka permainan tradisional adalah permanaian pewaris nenek moyang yang harus di lestarikan salah satunya adalah Kayu Malele Permainan ini berasal dari Kabupaten Biak Numfor Untuk memainkan permainan ini, kita membutuhkan media kayu sebagai tongkat dan anak tongkatnya. Tempat bermain ini diusahakan di tanah lapang yang cukup luas untuk menghindari kerusakan barang atau kecelakaan dari permainan ini.
Cara memainkannya cukuplah mudah bagi lah dua kelompok yang masing-masing kelompoknya berisi 3-5 orang. Kemudian menentukan kelompok yang akan bermain terlebih dahulu. Letakkan kayu yang memiliki panjang 20 cm di atas permukaan tanah yang telah di lubangi. Perwakilan pemain akan memegang kayu sepanjang 50 cm di salah satu ujung kayu dengan kedua tangannya. Kemudian ayungkan lah kayu tersebut hingga mengenai kayu yang telah di tancapkan diatas tanah. Tugas pemain lain dalam kelompok itu harus menangkap kayu yang telah dilempar sebelum mengenai permukaan tanah. Jika kayu tidak dapat tertangkap, kelompok yang bermain akan melanjutkan ke tahap berikutnya.
Cara menghitungnya, kayu yang berukuran 50 cm sebagai alat bantu menghitung. Seperti menghitung menggunakan jengkal tangan, hanya saja ini meggunakan kayu 50 cm tersebut. Setiap langkah memiliki nilai 5 atau 10 poin tergantung kesepakatan. Step-step akan diulang secara terus menerus itulah penjelasan singkat dari mereka.
#unimuda
#fkipsmart
#bemfkip
#himapenjas
Editor : arif rahmanto
Jos admin
BalasHapusTerima kasih
HapusSukses selalu kakak pikol dan kakak roby. Tuhan berkati
BalasHapusAnak penjas Semangat💪
Anak penjas Bisa💪
Anak penjas Juara💪
Semangat tinggi meraih mimpi
HapusSemangat tinggi meraih mimpi
Hapus